Pembentukan Lebih Lanjut
Pembentukan lebih lanjut maksudnya adalah pembentukan kata turunan melalui
proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk
dasarnya.Proses pembentukan itu ada 3 macam, yaitu pengimbuhan, pengulangan dan
pemajemukan.
Kata-kata yang diawali oleh konsonan hambatan yang tak bersuara /p/,/t/,/k/
dan geseran apiko-alveolar /s/ jika mendapat awalan meng- atau peng- fonem
tersebut hilang atau luluh, contohnya :
1. Masak menjadi memasak
dan pemasak
2. Bantu menjadi membantu
dan pembantu
Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan bilabial tak
bersuara /p/ .Jika mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, contohnya :
1. Parkir menjadi
memarkir dan pemarkir
2. Potret menjadi
memotret dan pemotretan
Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak
bersuara /t/. Jika dibentuk dengan meng- dan peng-an, contohnya :
1. Telepone menjadi
menelpon dan penelpon
2. Tanggung menjadi
menanggung dan petanggung
Konsonan geseran labio-dental tak bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan
system fonologi bahasa Indonesia menjadi /p/. Yang sudah menjadi /p/ mengalami
penghilangan atau lulus, sedang apabila tetap /f/ mendapat sengauan yang
homorgan, yaitu /m/. Contohnya :
1. Palsu menjadi memalsukan
dan pemalsu
2. Fitrah menjadi
memfitrah dan pemfitrah
Konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/ yang mengalami luluh apabila
mendapat awalan meng- atau konfiks peng-an seperti contoh berikut :
1. Kontrol menjadi
mengontrol dan pengontrol
2. Kail menjadi mengail
dan pengail
Kata-kata serapan yang diawali dengan fonem geseran apiko-dental tak
bersuara /s/ ada yang mengalami peluluhan ada yang tidak. Kata-kata tersebut
contohnya :
1. Sandra menjadi
menyandra dan penyandra
2. Saring menjadi
menyaring dan penyaring
Kata dasar seraoan yang diawali oleh gugus konsonan /pr/ jika mendapat
awalan meng- /p/ tidak lulus, seperti contoh berikut :
1. Protek menjadi
memprotek dan proteksi
2. Presentasi menjadi
mempresentasikan dan pempresentasi
Kata-kata serapan yang diawali gugus konsonan /tr/, /kr/ dan /st/ jika
mendapat awalan meng- akan menjadi :
1. Kreasi menjadi
mengkreasikan dan pengkreasi
2. Transfer menjadi
mentransfer dan pentransfer
Kata-kata seraoan yang diawali dengan gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/,
/sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya tidak pernah mengalami peleburan, baik
dalam pembentukan dengan awalan meng-, peng- maupun konfiks peng-an, contohnya
:
1. Training menjadi
mentraining dan pentraining
2. Transpor menjadi
mentranspor dan penranspor
Kata-kata serapan yang diawali oleh gugus konsonan yang terjadi atas tiga
fonem dan fonem yang pertama berupa hambatan atau geseran tak bersuara , kalau
ada, sudah tentu konsonan pertamanya tidak pernah lebur apabila mendapat awalan
meng- atau peng- .
Kata-kata serapan itu tentu saja juga dapat mengalami proses pengulangan
seperti :
1. System-system
2. Truck-truck
Kata-kata serapan tidak dapat mengalami perulangan sebagian yang berupa
dwipurwa atau dwiwasana. Pada pengulangan dengan awalan konsonan awal pada suku
ulanganya juga tidak luluh, contohnya :
1. Membaca-baca
2. Menggambar-gambar .